Sunday, July 30, 2006

Open Market with Open Heart

Oleh : Reza M.Syarief *)

Mitra bisnis sejati, lazimnya sebuah peluncuran produk atau bisnis baru adalah melalui strategi promosi dan penjualan yang gencar hingga membombardir segenap segmen yang ada. Namun, adakalanya tidak semua cara tersebut mampu mendongkrak keberhasilan. Kembali kepada prinsip bisnis yang telah saya sampaikan terdahulu, bahwa bisnis tidak sekedar mengeruk keuntungan sebesar-besarnya karena kerugian pun bisa menghampiri kita. Artinya, yang terpenting bukan pada pencarian keuntungan dan penghidaran kerugian, tapi KUNCINYA : SIAPKAH ANDA UNTUK KONDISI BAIK UNTUK MAUPUN RUGI? Tidak ada bisnis yang menjanjikan keuntungan abadi sebagaimana tidak ada yang mendatangkan kerugian seumur hidup. Nah, mitra bisnis sejati untuk membuat diri Anda senantiasa 'READY FOR PROFIT OR LOSS" diperlukan mental keberlimpahan (abundance mentality). Inti dari mental keberlimpahan adalah OPEN YOUR HEART!.

Cerita di bawah ini memberikan pelajaran utama bisnis. Alkisah, pasangan suami istri yang beranak tunggal tinggal di sebuah pedalaman. Suatu saat, anak mereka satu-satunya terserang sebuah penyakit mematikan. Sebagai suami sekaligus ayah, dengan bermotivasikan rasa cintanya kepada anak, pergilah di ke seorang tabib yang terkenal pandai mengobati berbagai jenis penyakit. Setiap orang yang datang ke rumahnya akan diberikan ramuan mujarab.

Tanpa terasa, sudah puluhan kilometer kaki melangka. Entah sudah berapa banyak keringat yang telah bercucuran bahkan tak jarang darah pun menetes akibat kaki lecet beradu panasnya pasir dan batu kerikil.

Selang 3 hari kemudian, sampailah dia ke tempat yang dituju. Bertambah dekat kea rah tujuan, rasa penat dan capeknya berkurang. Saat berjumpa dengan sang tabibm dia pun terheran-heran. Sebab, perjuangan yang sangat melelahkan hanya ditukar dengan sebotol air putih yang telah dicampur dengan satu sendok garam. Tak ingin menyinggung perasaan tabib maka diambilah botol itu.

Dalam perjalanan pulang, dia teringat akan ibu kandungnya yang sudah lebih dari lima tahun tidak pernah dijenguk. Maka, mampirlah dia ke rumah ibunya. Ternyata, kedatangannya disambut oleh sang ibu di pembaringan di sebabkan sakit keras yang dideritanya. Bertanya sang ibu terhadap anaknya, dari mana kamu wahai ananda?

Singkat cerita, terenyuhlah hati si anak lihat sang ibu. Dengan niat yang tulus, dia menyerahkan botol pemberian tabib itu pada ibunya. Bagaimana dengan nasib anakmu? Maka, dia pun menjawab, biarlah Tuhan yang akan melihat bahwa betapa aku penyayangi ibu lebih dari anakku sendiri. Terharu sang ibu mendengan penuturan anaknya dan katanya, sungguh mulia hatimu ananda. Tahukah kamu maksud tabib memberikan botol berisi air dan garam? Betapa pun besarnya dan banyaknya masalah (baca : garam) jika hati kita lapang (baca : botol), maka kita telah dapat menikmati hidup. Tercenung sejenak, lalu dia merasa bahagia karena hari itu dia telah mendapat pelajaran hidup yang luar biasa. "Barang siapa meyebar benih kebaikan dengan tulus maka dia akan kembali dalam bentuk kebahagian. Sesampainya di rumah, dia mendapati anaknya telah sehat seperti sedia kala.

Pencerahan Bisnis :
• Aturan Pertama : Hargai sebuah pengalaman maka Anda akan mendapat reputasi.
• Aturan Kedua : Hargai sebuah pengetahuan maka akan memperluas peluang usaha Anda.
• Aturan Ketiga : Hargai Profit yang sedikit maka Anda lebih mudah melipat-gandakannya.
• Aturan Keempat : Hargai yang di bawah maka yang di atas akan membesarkan Anda.
• Aturan Kelima : Hargai yang rendah maka orang akan meninggikan Anda.

*) Reza M. Syarief, Pemegang Rekor Dunia Motivator Terlama 24 Jam Nonstop. (Sumber Harian Indo Pos – 2006).

0 Comments:

Post a Comment

<< Home